Senin, 25 Juni 2012

doa

gw baru sadar, sebagai cewek berusia 18 tahun, ternyata gw masih belum terlalu kuat buat menjalani hidup ini. gw masih terlalu banyak ngeluh. gw masih terlalu banyak nuntut. Belom banyak yang bisa gw lakukan buat orang lain. Gw jadi berfikir, apa iya gw bakal gini terus? Apa iya gw gak akan berkarya buat orang lain? Dalam hati, gw jga pengen kehadiran gw bisa berarti buat orang lain. Memberi kebahagiaan buat orang lain. Dan gw pengen, saat gw udah nggak ada nanti, gw bakal dikenang sebagai putri intan pratiwi, sosok cewek yang baik dan memiliki kenangan yang baik. Yah, gw emang bukan orang yang sempurna. Gw ga punya sisi jahat kayak orang lain. Tapi paling enggak, gw akan berusaha supaya sisi jahat itu cuma ada dalam pemikiran aja dan nggak prnah berwujud. intinya, gw pengen jadi orang baik. Yang nggak peduli walau harus mengorbankan diri buat orang lain sekalipun. Gw paham, tuhan memberi gw banyak ujian hidup, karna tuhan tahu, gw masih rapuh. Belom mengenal arti hidup yang sebenarnya. Okey, mulai sekarang cobaan apapun yang akan datang, gw akan mencoba lebih tegar lagi. karna gw tahu, tuhan nggak mungkin ninggalin gw sendirian, di tengah badai. Gw yakin, badai itu pasti bakal berlalu, dan akan segera terganti dengan wangi aroma keberhasilan yang harus bisa gw raih. Tuhan,aku ingin tegar seperti rumput, yang kan kmbali tegak setelah terinjak. Aku ingin seperti pelangi, yang menyemangati langit setelah menurunkan tangis hujannya ke bumi. Beri aku waktu sedikit lagi, tuhan. Aku masih ingin bahagia.....

Selasa, 21 Februari 2012

Lovalicious

Mungkin aku adalah gadis bodoh yang juga pintar. Pintar menyembunyikan perasaan sukaku pada seseorang. Bagas. Sosok bagai pangeran yang entah berapa lama telah menyita hatiku. Disinilah letak kepintaranku. Mampu menyembunyikan dan terus memendam perasaanku selama 2 tahun ini. Mungkin bagi kalian, ini bukanlah suatu kepintaran. Tapi justru sebuah kebodohan. Tapi tidak untukku. Untuk terus dapat mempertahankan perasaan ini, bagiku membutuhkan kepintaran ekstra. Itu wajar, karena orang yang kusuka, bukanlah orang dengan IQ jongkok.
Dimataku, Bagas adalah sosok yang nyaris sempurna. Sudah tampan, pintar pula. Kharisma yang dimilikinya begitu kuat. Tampang malaikat yang begitu memikat. Dia penghuni tetp 3 besar parallel di sekolahku. Berbagai kejuaraan banyak diikutinya dan mampu ia menangkan. Intinya, ia adalah sosok populer di sekolahku.
Sedangkan aku? Aku hanyalah itik buruk rupa yang hanya mampu bersembunyi dibalik ilalang. Aku adalah gadis biasa tanpa nama tengah ‘populer’ tersandang. Seorang gadis yang hanya mampu menduduki peringkat 3 terbawah di kelas. Ya, aku adalah sang pungguk yang merindukan rembulan.
Perbedaan yang cukup jauh itu membuatku tak berani walau hanya sekedar menyapa Bagas. Aku sadar siapa diriku. Bagas adalah matahari dan aku adalah bumi. Bagas adalah raja, aku hanyalah abdi. Apa pantas seorang gadis biasa sepertiku bermimpi untuk mendampingi Bagas? Berusaha meraih hatinya pun aku tak berani. Nyaliku ciut menyadari betapa aku dan Bagas begitu berbeda. Layaknya minyak yang takkan bisa menyatu dengan air. Pasrah. Kurelakan perasaanku terus bertahan tanpa ada sebuah kepastian jawaban.
Yang bisa kulakukan, hanyalah menatapnya dari jauh dan memujanya dalam hati. Aku tak bisa bila di dekatnya. Lidah terasa kelu tuk hanya menyapa, mata terasa buta untuk memandangnya dari dekat, bibir terasa berat tuk hanya menyunggingkan sebuah senyuman, bahkan hati terasa lelah berdebar-debar saat kusadar dia ada didekatku. Rasanya, tiba-tiba sekujur tubuhku membeku. Padahal aku tahu, baginya aku hanyalah orang yang dia kenal dan suatu saat dengan mudah dia lupakan. Tapi aku tidak akan begitu saja melupakannya. Karena dia adalah sosok yang begitu kukagumi.
Pernah suatu ketika, saat les fisika, dia duduk tepat disampingku. Yah, itu juga karena cuma tempat disebelahku yang tersisa. Saat dia mulai berjalan kesampingku, aku tahu wajahku telah mirip kepiting rebus. Memerah dan aku pun jadi salah tingkah. Apa yang diterangkan pak Edwin –guru fisika tempat lesku- sama sekali tak masuk dalam otakku. Ya tuhan, dia disampingku!
Itu adalah satu dari sedikit pengalamanku saat berada didekatnya.Kalian bisa membayangkan betapa saat itu aku seakan kehilangan nyawa. Betapa saat aku didekatnya, aku serasa tak punya daya sedikitpun bahkan untuk sekedar melempar senyum padanya. Hanya jantungku yang masih sangat kuat untuk mampu berdebar-debar kencang. Saat jauh, aku hanya mampu memikirkannya. Saat dekat, aku malah salah tingkah sampai tak tahu apa yang harus kulakukan. Kacau. Sebenarnya apa yang sedang terjadi padaku?
Kalau boleh meminta pada tuhan, aku pasti akan minta agar aku bisa sebanding dengan Bagas. Aku juga ingin diberi sedikit saja kekuatan untuk berada disampingnya. Tapi aku tahu, takdir tuhan sudah tertulis. Aku tetaplah aku. Tak bisaa dirubah. Jujur, aku juga tak tahu sampai kapan perasaanku ini bisa bertahan. Tapi setidaknya, sampai sekarang apa yang aku rasakan tetaplah sama. Menjadi pengagum diam-diam dengan perasaan pesimis karena aku merasa tak sebanding dengan Bagas. Hmmh, kalau begini terus, kemana perasaanku ini akan berujung?
Siang ini, seorang sahabatku duduk dihadapanku membawa sebuah cerita.
“Aku pernah bertanya pada Bagas tentang kamu.”katanya. Astaga, yang benar saja? Kawanku yang satu ini, memang tahu tentang perasaanku pada Bagas. Tapi aku tak pernah menyangka dia akan bertanya pada Bagas.
“Kamu tanya apa?”
“Aku tanya kalau misalnya kamu suka sama Bagas.”
“Lalu apa katanya?” tanyaku
“Dia bilang, kalau kamu bisa melampaui peringkatnya, dia mau saja menerimamu.”
Tidak! Apa lagi ini. Itu sama artinya Bagas menolakku secara halus. Sangat mustahil bagiku untuk bisa melampaui peringkatnya. Bagas 3 besar parallel sekolah, sedangkan aku? Dalam 1 kelas saja aku 3 terbawah. Bagimana mungkin aku bisa mengalahkan Bagas? Berusaha sekeras apapun, itu tetaplah hal yang mustahil. Kalaupun bisaa, itu merupakan keberuntungan luar biasa dari tuhan untukku.
Tuhan, mengapa begitu sulit? Mengapa seorang gadis bodoh harus jatuh cinta pada seseorang yang nyaris sempurna bak pangeran? Tuhan, kalau memang Bagas adalah jodohku, tunjukkanlah jalanmu. Namun bila dia bukan jodohku, hapuskanlah rasa ini agar aku tak lelah memendam rasa ini seterusnya.
Bagas, bagaimana perasaanmu? Adakah kesempatan bagiku untuk dapat menjadi bagian dari hidupmu? Ijinkan aku untuk lebih dekat denganmu. Untuk sedikit mencurahkan perasaan yang terus menyitaku. Untuk menunjukkan bahwa aku ada. Kalaupun nantinya kau tak menerima, tapi setidaknya, beri aku kesempatan. Untuk menyatakan bahwa aku……, mencintaimu.



------------------------ *----------------------------
By : Quo-Vadish

Selasa, 02 Agustus 2011

duka cewek bodoh

Gue berfikir, apa gue ini termasuk cewek bodoh? Rela selama 4 tahun nungguin seorang cowok yang padahal dia udah cukup sering bikin gue nangis.Gue juga nggak nyangka akan seperti ini rasa suka gue ke tu cowok.Walau gu akui, gue gak pernah bisa buat menghapus bayangnya dari hati gue. Dia emang nggak suka sama gue, tapi gue suka dia. Biarpun gue tahu,yang namanya perasaan itu nggak bisa dipaksakan, tapi gue selalu ingin dia ngerti apa yang gue rasa.
Ya,gue memang cewek egois.Gue pengen perasaan gue berbalas, karena begitu berat buat gue untuk memperjuangkan perasaan ini. Karna yang gue tahu, semua pasti ada balasnya,jadi apa salah kalo gue masih berharap? Perjuangan gue adalah, selama 4 tahun mengharapkannya,menerima semua sikapnya ke gue selama ini dan selalu berharap sama dia.
Kalau perasaan gue itu salah,lalu apa itu artinya gue nggak berhak buat dapatkan cinta? Apa gue adalah najis yang gak akan orang pernah mau buat mendekat? Hey,gue masih manusia!punya perasaan. Kecuali kalo gue udah jadi anjing ato binatang apapun, terserah loe mau tendang gue ato bunuh gue. Tapi sekali lagi, gue manusia.Yang bisa jatuh cinta sama siapapun. Termasuk sama loe, jendral kancil.
4 tahun menunggu,apa itu belum cukup? please, kalo dulu loe gak kasih harapan, gue juga nggak akan mencintai loe sampai segini dalam. Dan saat rasa suka gue udah teramat sangat dalam buat loe, loe malah pergi gitu aja. waw,sungguh manusia yang sangat berhati.

Kamis, 09 Juni 2011

i dont stop loving you

aku tahu, mustahil bagiku untuk bisa dapatkan hatinya. karna dia tak pernah mau melihat semua usahaku. Karna bagiku, membaca hatinya, sama saja menyelam ke dasar samudra yang tak berujung. Tak akan pernah mendapat hasil yang pasti. Entah apa yang menarik dari dirinya, tapi aku suka. Aku suka ia memberi motivasi untukku (dulu). Penulis aliran hard itu, selalu saja bisa membuatku semangat dan termotivasi. Tapi terkadang, dia bisa membuatku bersedih. Ya, dia ibarat api. Kadang bisa menghangatkan, tapi kadang juga bisa membakar habis semua. Bagiku, dia sosok yang beda. Yang terlahir sebagai orang yang cepat beradaptasi, tapi juga orang dengan harga diri setinggi langit. Kadang tak mau mengakui apa yang ia rasakan.
Aku tak pernah berfikir untuk menghapus namanya dari hatiku, walau aku telah banyak menangis karena dia. Namanya akan terus terukir sebagai penulis aliran hard dengan obsesi yang tinggi. Itu tak salah kan, kawan? Aku hanya tak akan mengubah perasaanku, bukan memaksanya untuk menerimaku. Aku hanya ingin dia mengerti dan memberi pernyataan jelas secara langsung, 4 mata.
Hi president of hard writer, jangan paksa aku untuk hapus perasaan ini.Biarkan aku menjaga rasa ini, sampai aku lelah. Dan lelahku memikirkanmu, adalah saat aku pergi nanti. Saat aku tak lagi bernafas. Dan saat aku tak bisa lagi melihatmu yang penuh canda. Tak akan. Aku tak akan pernah menghapus cinta yang ada di hati ini, walau tanpa balas sekalipun. Aku tak peduli. Karna aku mencintaimu, seperti seperti matahari yang mencintai dunia. Tak pernah lelah berbagi sinar, walau nanti ia kan terkalahkan rembulan malam.

Kamis, 05 Mei 2011

Curhat part 2

I know who am i. Im just a not perfect girl. A girl with all the troble in her live.But its me. A Princess (as my name) who want to still smile for very people. I dont care if the other dont seeing me as human and saw me like a doll wich can be play as they like. I wanna try to still understand the other people. I want to understand what there are in their heart. Just it.
Yeah intinya, gue sama sekali gak bermaksud membuat kalian benci sama gue. Tapi gue cuma pengen jadi diri gue sendiri. Gue yang bisa bebas tanpa diatur dengan segala tuntutan untuk merubah jati diri gue. Sekali lagi gue bilang, its me. Terserah kalian mau setuju apa nggak. Yang jelas, hidup gue juga gak akan mati biarpun gue nggak menuruti tuntutan kalian.
Coba deh kalian berkaca sama diri kalian sendiri sebelum engkritik orang. Udah sempurna belum diri kalian? Kalo belum, kalian nggak berhak menuntut dan menyalahkan orang. Tuhan yang maha sempurna aja nggak banyak menuntut sama makhluk ciptaannya. So,kalo kalian dengan seenaknya berlaku diskriminatif sama orang lain, sama aja kalian merasa lebih hebat dari tuhan.
Human always want the perfect things. But its imposible. Gk ada yang sempurna di dunia ini. Kalau memang kalian orang yang berpendidikan coba deh buat jadi orang yang talk less do more. Gak banyak bicara, tapi kerjain aja apa yang kalian bisa. Gak usah komentar and jangan nyela dulu. Ini sekadar nasehat, ya. Yeah, biarpun ini emang ada sedikit sindiran buat seseorang juga. Dicamkan dalam hati bagus, dianggap angin lalu juga gue gak marah (ya iyalah, mana gue tahu isi hati kalian setelah baca tulisan ini?hahaha....). Okey guys....... C U.

Rabu, 04 Mei 2011

Syukuri Apa Yang Ada

Hemh, mungkin gue kurang bersyukur dengan keadaan gue.
Gue tahu, gue udah punya banyak hal. Sahabat, kakak-kakak yang sayang sama gue, keluarga yang selalu ada buat gue. Gue sadar itu. Gue tahu kalau sebenernya gue udah nggak layak buat terus menuntut sama sang pencipta. Apapun yang ada pada diri kita, pasti suatu saat akan berguna buat kita, kan. Tuhan tidak memberi apa yang kita inginkan, tapi tuhan memberi yang kita butuhkan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Untuk itu, kayaknya mulai sekarang gue harus lebih banyak bersyukur dengan apa yang gue punya.
terserah apa yang orang bilang tentang gue. Gue nggak peduli. Mau menuntut pun gue gak akan terlalu ambil pusing. Gue akan turuti selama itu masih bisa hati gue terima,tapi kalo enggak ya gue gak akan turuti. Buat apa kita berubah kalo gak sesuai dengan diri kita. Jadi prinsip kali ini adalah 'BE YOUR SELF'.
Gue ingin bahagia sama temen-temen gue sekarang. Gue pengen menikmati masa remaja yang gak bakal terulang ini. Gue pengen netral dan gak terikat tuntutan orang-orang yang pengen merubah pribadi gue dan jadikan gue orang yang lebih munafik.
So my friend,please help me to get my happiness.Gue butuh kalian buat jadi diri gue sendiri. Gue mau terbuka sekarang. Akan jadi apa adanya diri gue.
SEMANGAT........

Selasa, 12 April 2011

BALI TO REMEMBER

Beberapa hari yang lalu,tepatnya tgl 2-6 april kemaren,gue lagi trip to Bali.Gue tahu,mungkin gue terkesan katrok crita yang gak penting kayak gini.Tapi gue rasa,ini hal yang perlu gue share. Itu karna rasa kagum gue sama Bali yang menurut gue sangat bersahabat. Rasanya,disana gue kayak nemuin surga di dalam dunia. Banyak banget keindahan yang gue temui disana. Gue serasa kayak baru lahir. Melihat dunia yang sama sekali baru buat gue.

Gue pengen balik lagi ke Bali. Gue kangen Bali. Dengan Tanah Lot, Tanjung Benoa, Kuta, Pasar Sukawati,Garuda Wisnu Kencana,Ulu Watu, pokoknya semua yang ada di Bali. Sejak dari Bali, gue jadi kangen sama suasana pantai. Padahal dulu, gue menganggap kalau pantai itu nggak menarik. Tapi anggapan itu berubah karena Bali. Sekarang, otak gue udah ke set kalau pantai adalah salah satu tempat yang paling menenangkan.

Yeah, bisa di bilang gue kecanduan sama Bali. Bener kata orang kalau Bali adalah salah satu tempat terindah di indonesia. Dan beruntungnya, gue baru aja berkesempatan buat berkunjung kesana. Senangnya.......Gue jadi berdoa, Tuhan......,semoga suatu saat gue bisa balik lagi ke Bali bersama orang yang spesial dalam hidup gue.Hahaha......,kedengarannya konyol ya. Tapi itulah doa gue. Entah kapan, tapi gue yakin suatu saat mimpi gue itu pasti akan terwujud. Semoga, kawan.